Sabtu, 22 Juni 2019

Jasa anti rayap

Umpan Rayap


CV Jakarta Inti Nusa adalah perusahaan jasa anti rayap dan pest control. Area pelayanan kami mencakup sekitar Jabodetabek. Kami memberikan jasa anti rayap dengan sistem injeksi rayap dan sistem pengumpanan rayap. Berikut ini kami berikan penjelasan mengenai sistem injeksi rayap dan sistem pengumpanan rayap tersebut

Sistem Injeksi Rayap

Sistem injeksi rayap ini bertujuan untuk mencegah naiknya rayap melalui dinding pondasi rumah. Sitem injeksi ini sangat cocok diterapkan untuk rumah yang masih dalam tahap pondasi agar chemical anti rayap dapat masuk langsung ke dalam tanah. Dengan sistem injeksi rayap yang diterapkan untuk rumah yang masih dalam tahap pondasi ini bisa diberikan garansi yang cukup lama (5 tahun). 

Sedangkan untuk rumah yang sudah jadi dan belum terkena rayap maka dapat dilakukan sistem injeksi rayap dengan cara pengeboran di sekeliling pondasi. Pengeboran tersebut dilakukan sampai ke dalam tanah agar chemical anti rayap dapat membentengi dinding pondasi dari serangan rayap. Diameter lubang bor sekitar 1 cm dan apabila sudah diberikan chemical anti rayap dapat ditutup kembali dengan semen.

Sistem Pengumpanan Rayap

Sistem pengumpanan rayap bertujuan untuk memeberantas total koloni rayap. Sistem pengumpanan rayap ini diterapkan pada rumah jadi yang sudah terkena serangan rayap. Umpan rayap tersebut berbentuk tissue yang mengandung hexaflumoron. Rayap yang memakan tissue tersebut akan mendistribusikan makanan tersebut ke semua koloni rayap dengan cara trofalaksis. Trofalaksis rayap adalah perilaku rayap yang apabila bertemu satu sama lainnya akan saling berciuman dan menggesekkan tubuhnya. Hal ini yang menunjang sistem pengumpanan rayap sehingga koloni rayap tersebut dapat diberantas tuntas sampai pada ratunya.


Kedua sistem pengendalian rayap memiliki tujuan yang sama yaitu membasmi rayap namun berbeda dalam penerapannya.

Rayap dalam satu koloni memiliki beberapa tugas yaitu :

1. Rayap reproduktif (raja dan ratu rayap)

Jika diperhatikan pada awal musim hujan banyak laron (rayap kasta reproduktif) yang beterbangan keluar sarangnya dan mengelilingi lampu. Aktivitas tersebut merupakan pengaruh adanya perubahan di dalam sarang (koloni) rayap.

Laron yang terbang secara acak dan berkelompok akan berusaha melepaskan sayapnya dengan jalan menggoyang-goyangkan tubuhnya dan menggerak-gerakkan sayap seperti mau terbang. Ketika sayap telah lepas aktivitas kawin akan dimulai. Sering terlihat pasangan laron yang berjalan beriringan. Laron betina berjalan di depan dan laron jantan mengikuti di belakangnya. Pasangan laron tersebut akan mencari tempat yang cocok untuk dijadikan sarang guna membangun koloni baru (proses kopulasi awal).


Beberapa jenis rayap seperti Kalotermes melakukan kopulasi setelah 10 - 12 hari, jenis Coptotermes 1 -3 hari, sedangkan jenis Macrotermes 3 - 8 hari. Setelah proses awal berjalan, ratu rayap mulai bertelur menghasilkan koloni rayap-rayap baru untuk memperbesar koloni. Ada hal unik yang terjadi pada ratu rayap yaitu umurnya bisa mencapai 20 tahun bahkan 50 tahun lebih lama dibandingkan dengan umur raja rayap. Ukuran badan ratu rayap pun lebih besar (khususnya bagian abdomen / perut) dibandingkan dengan ukuran badan raja rayap.


2. Rayap pekerja : bertugas untuk mencari makanan

Salah satu perilaku rayap adalah aktivitas jelajahnya untuk mencari makanan. Jika kita lihat ke bagian dalam sarang rayap ditemui lorong sempit yang berfungsi sebagai jalan untuk mencari makanannya. Ketika melakukan penjelajahannya, rayap cenderung akan menyembunyikan diri dan tidak senang dengan cahaya serta hidup dalam liang kembara. Sifat seperti ini disebut kriptobiotik.

Setiap jenis rayap memiliki perbedaan wilayah jelajah yang dipengaruhi oleh karakteristik rayap, kualitas habitat dan kemampuan bergerak (mobilitas) rayap. Semakin banyak sumber makanan yang tersedia di tempat hidupnya, wilayah jelajah rayap menjadi lebih sempit. Berbeda dengan tempat tinggal yang jarang sumber makanannya, rayap akan bergerak menjelajah ke tempat yang lebih luas. Karena itu tidak mengherankan jika rayap bisa beraktivitas jauh dari sarang utamanya (koloninya). Di lapangan sering ditemukan adanya serangan rayap di gedung bertingkat sampai lantai 40 padahal sarag rayap berada jauh di bawah gedung.

Rayap dapat membentuk jalur / semacam terowongan untuk naik ke atas rumah melalui celah dinding / pondasi, kusen, pipa air dan kabel listrik. Rayap dapat mengikuti jalur kabel listrik di dalam rumah / di gedung untuk mencari makanannya yaitu kayu atau yang mengandung selulosa. Aktivitas rayap akan dapat terdengar jelas pada malam hari ketika memakan kayu.


3. Rayap prajurit : bertugas untuk melindungi koloni rayap dari serangan luar seperti semut dll.

Ada tiga kelompok yang menjadai musuh alami rayap yaitu predator, parasit dan patogen. Dalam siklus hidupnya, ketika laron terbang keluar sarang merupakan saat yang rentan diserang predator dan parasit. Predator yang menyerang laron ketika terbang diantaranya burung pemakan serangga, kelelawar pemakan serangga dan capung. Selain itu, pemangsa lainnya berupa katak dan ikan. Ketika laron mendarat di permukaan tanah pun tidak lepas dari serangan predator seperti semut, kumbang, kalajengking dan laba-laba. Semut merupakan predator yang cukup ganas meyerang rayap hingga ke dalam sarang rayap. Predator rayap juga bisa berbentuk mamalia besar seperti trenggiling, tupai, landak dan beruang yang mampu membongkar sarang rayap.

Predator rayap sering melakukan penyamaran kimiawi ketika melakukan penetrasi ke sarang rayap. Contohnya serangga predator rayap yang memiliki banyak kelenjar untuk menghasilkan senyawa alkohol alifatik 3 oktanol dan 2 undekanol.

Senyawa tersebut mampu menghambat rayap melepaskan senyawa peringatan dininya ketika predator memasuki liang kembara di dalam sarang rayap. Predator semut mampu menghasilkan suatu senyawa dari mandibelnya yang menyebabkan rayap tidak bisa mengenali pemangsanya.

Ada juga beberapa jenis patogen yang mampu mematikan rayap walaupun masih dalam skala laboratorium. Patogen tersebut diantaranya jamur patogenik.

Keberadaan koloni rayap akan memberikan keuntungan terhadap lingkungan. Aktivitas mereka sangat berpengaruh terhadap komposisi mineral (kalsium, silika, besi, magnesium, dan alumunium), bahan organik, nitrogen, infiltrasi air dan produksi metana. Namun, masalah bisa muncul ketika rayap membangun sarangnya di permukaan tanah.

Dapat dikatakan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal jenis-jenis serangga yang umum kita sebut rayap. Sebutan lain yang juga umum adalah semut putih. Di Sumatera digunakan istilah anai-anai di Jawa rangas, sedangkan beberapa jenis rayap di daerah Jawa Barat disebut rinyuh, sumpiyuh. Bergantung jenisnya, panjang tubuh rayap berkisar di antara 4 - 11 mm, dan umumnya individu-individu rayap yang tak bersayap berwarna keputih-putihan. Dari sini muncul nama “semut putih”.

Di antara jenis-jenis rayap banyak yang mirip satu sama lain sehingga bagi mereka yang belum terlatih, agak sulit membedakannya, kecuali beberapa jenis yang umum seperti rayap kayu kering (Cryptotermes) yang menghuni dan makan kayu kering, dan rayap subteran (seperti Macrotermes) yang sarang koloninya umumnya terdapat dalam tanah lembab, dengan ukuran tubuh relatif besar.

Penampilan rayap memang mirip semut. Tetapi perbedaannya cukup banyak, bahkan semut merupakan salah satu musuh utama dari rayap. Dari segi sistematika/filogenetika semut mendekati golongan lebah, sehingga kedua serangga ini dicakup dalam Ordo Hymenoptera  (bersayap selaput).

Rayap adalah serangga kecil yang sepintas mirip dengan semut. Rayap ini dapat hidup berkoloni dan membangun sarang untuk tempat tinggalnya. Ukuran tubuh rayap rata-rata 3 mm. Tubuh rayap terdiri dari 3 bagian yaitu tagmata kepala, thorax dan abdomen (perut). Rayap terdiri dari beberapa kasta yaitu kasta pekerja, prajurit dan ratu. Kasta pekerja bertugas membangun sarang dan mencari makanan.Sedangkan kasta prjurit bertugas mempertahanankan koloni rayap dari serangan musuh.

Rayap adalah jenis serangga sosial daerah tropis dan subtropis. Makanan utama rayap adalah kayu dan bahan yang mengandung selulosa. Rayap sangat berperan dalam siklus unsur penting di alam yaitu nitrogen dan karbon. 

Rayap mampu memakan kayu atau bahan yang mengandung selulosa. Padahal manusia tidak mampu mencernanya. Namun rayap mampu mengurai dan menyerapnya.

Jenis rayap coptotermes curvignatus Holmgren
Salah satu jenis rayap yang sering ditemukan adalah jenis rayap coptothermes curvignatus holmgren. Rayap ini sebagian besar menyerang tanaman perkebunan seperti kelapa, karet, kelapa sawit dan kakao. Rayap coptotermes curvignathus Holmgren termasuk jenis subteran dari famili Rhinotermitidae. Mereka hidup di dalam tanah yang banyak mengandung bahan berlignoselulosa seperti kayu yang telah mati atau membusuk.

Rayap perusak ini merupakan jenis yang jenis yang menyerang tanaman karet yang masih hidup. Bahkan rayap jenis ini menyerang kebun tanaman buah seperti pepaya, durian, mangga, apel dan anggur serta pinus.

Tanaman yang terserang rayap jenis coptotermes curvignathus holmgren secara kasat mata masih terlihat hidup. Namun, tanaman tersebut sebenarnya sudah memiiki kekuatan untuk menahan tiupan angin yang besar sehingga mudah tumbang.

Nah, jenis rayap inilah yang sering menimbukan kerusakan baik di rumah, ruko, kantor dll. Yang diserang rayap jenis ini antara lain peralatan yang terbuat dari kayu seperti kusen, pintu, jendela, kitchen set dll. Termasuk juga gypsum, buku, foto dll.

Cara yang diterapkan untuk menangani jenis rayap ini adalah dengan sistem pengumpanan rayap. Dimana umpan rayap dipasang di jalur rayap aktif sampai koloni rayap tereliminasi total. Masa eliminasi total ini berkisar antara 3 - 6 bulan. Seperti yang telah dijelaskan di atas tentang sistem pengumpanan rayap maka jenis rayap coptothermes inilah yang sering dijumpai di rumah-rumah dan dapat diberantas dengan sistem pengumpanan rayap.


Demikianlah sekilas info mengenai rayap dan cara pemberantasannya.

Semoga bermanfaat.


Salam,


CV Jakarta Inti Nusa
Jasa Anti Rayap dan Pest Control
Mobile : 0821-2762-0751


Sekilas tentang Rayap

Rayap merupakan serangga yang sudah akrab dengan manusia.Namun, rayap selalu diidentikan sebagai hama perusak bangunan, perumahan, arsip buku, tanaman dan sebagainya. Padahal pada awalnya rayap merupakan serangga yang berperan sebagai pembersih sampah alam.

Namun, setelah terganggunya habitat rayap, untuk menjaga kelangsungan hidupnya mereka mulai masuk ke pemukiman manusia guna mencari sumber makanan. Kerugian akibat serangga rayap perusak di Indonesia bisa mencapai 224 sampai 238 milyar rupiah per tahun. Berbagai cara telah dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan serangan rayap perusak, baik secara alami, mekanis, maupun kimia.

Jika kita perhatikan, pada awal musim hujan banyak laron (rayap kasta reproduktif) yang beterbangan keluar dari sarangnya dan mengelilingi lampu.Aktifitas tersebut merupakan pengaruh adanya perubahan di dalam sarang (koloni) rayap. 

Laron yang terbang secara acak dan berkelompok akan berusaha melepaskan sayapnya dengan jalan menggoyang-goyangkan tubuhnya dan menggerakan sayap seperti hendak terbang. Ketika sayap telah lepas, aktifitas kawin (mencari pasangan) akan dimulai. Sering terlihat pasangan laron yang berjalan beriringan. Laron betina (calon ratu) berjalan di depan dan laron jantan (calon raja) mengikuti di belakangnya. PAsangan laron tersebut akan mencari tempat yang cocok untuk dijadikan sarang guna membangun koloni baru (proses populasi awal). 

Beberapa jenis rayap seperti kalotermes melakukan populasi setelah 10 sampai 12 hari, jenis coptothermes 1 sampai 3 hari, sedangkan jenis macrothermes 3 sampai 8 hari. Setelah mulai bertelur menghasilkan koloni rayap baru untuk memperbesar koloni. Adahal unik yhang terjadi pada ratu rayap yaitu umurnya bisa mencapai 20 tahun, bahkan 50 tahun lebih lama dibandingkan dengan umur raja rayap. Ukuran badan ratu rayap pun lebih besar (khususnya bagian abdomen atau perut) dibandingkan dengan ukuran badan raja rayap.


Rayap sebagai hama perusak

Sudah sejak lama rayap diidentikan dengan terjadinya kerusakan pada bangunan, komponen kayu dalam rumah, buku, arsip, dokumen serta beberapa jenis tanaman pertanian atau perkebunan yang tidak luput dari serangganya. Perlu diketahui, dari seluruh jenis rayap yang sudah dikenal (2000 jenis) yang terbagi dalam 7 famili, 15 sub-famili, dan 200 genus. Tidak semuanya bertindak sebagai hama perusak. Dari keseluruhan jumlah itu, jenis rayap perusak hanya 100. Jenis rayap yang termasuk dalam kategori perusak ganas ada 47, yaitu 6 jenis dari famili Kalotermitidae (rayap kayu kering), 25 jenis dari famili Rhinothermitidae (rayap kayu basah), 1 jenis dari famili mastothermitidae (rayap tanah), dan 15 jenis dari famili termitidae (rayap tanah). 

Dari keterangan di atas sebagian besar rayap yang sudah teridentifikasi, tidak semuanyamerupakan jenis rayap perusak dan menjadi musuh manusia. Malah kalau diperhatikan, hampir semua jenis rayap yang dikenal itu menguntungkan manusia. Sebenarnya, rayap bisa berfungsi sebagai pembersih dan pengurai sampah alam di dalam hutan dan berperan untuk menyuburkan tanah. Selain itu, tidak semua rayap bersarang di tempat hunian manusia. Koloni rayap juga banyak ditemukan di hutan, perkebunan, dan area lain yang bukan pemukiman manusia. Kasta rayap yang terlibat langsung dalam proses pengrusakan aset milik manusia adalah kasta pekerja. Berikut beberapa kategori rayap perusak berdasarkan jenis materi yang diserang :

Rayap perusak tanaman
Serangga rayap pada tanaman bisa mengakibatkan kerusakan fisik dan akan mengganggu perakaran tanaman. Jika perakaran tanaman terganggu, supplai hara dan air akan terhambat, serta tanaman menjadi rentan terhadap serangan penyakit. Jika dilihat sepintas, serangan rayap pada tanaman tidak bisa dipantau secara cermat sejak awal. Serangan rayap perusak pada tanaman biasanya dimulai dari akar atau leher akar, kemudian merembet ke bagian batang tanaman melalui liang kembara yang dibangun rayap. Indikasi lanjut adanya serangan rayap pada tanaman adalah terjadinya perubahan warna daun akibat terganggunya metabolisme tanaman yang akan menyebabkan tanaman mati.

Dari semua jenis rayap yang ada, tidak kurang dari 300 jenis rayap di dunia yang akan berperan sebagai hama perusak tanaman, baik tanaman pertanian, tanaman hias, tanaman perkebunan, maupun tanaman kehutanan. Di Indonesia ada 20 jenis rayap yang dikenal sebagai rayap perusak tanaman. Berikut ini diantaranya :

a. Coptothermes
Jenis rayap ini sebagian besar menyerang tanaman perkebunan seperti kelapa, karet, kelapa sawit, dan kakao. Rayap coptothermes termasuk jenis hubteran dari famili Rhinothermitidae. Mereka hidup di dalam tanah yang banyak mengandung bahan berlignoselulosa seperti kayu yang telah mati atau membusuk, tunggak pohon baik yang sudah mati maupun yang masih hidup. 

Di daerah Sumatra, jenis rayap perusak ini juga menyerang beberapa perkebunan karet, terutama tanaman karet yang berumur 1 sampai 2 tahun hingga menyebabkan kematian. Rayap perusak ini merupakan jenis yang menyerang tanaman karet yang masih hidup di Indonesia dan Malaysia. Bahkan, rayap perusak ini juga menyerang kebun tanaman buah seperti pepaya, durian, mangga, apel, dan anggur. Di samping itu jenis rayap ini menyerang tegakan pinus merpusii dan pinus karibae. 

Tanaman yang terserang rayap jenis coptothermes secara kasat mata masih terlihat hidup. Namun, tanaman tersebut sebenarnya sudah tidak memiliki kekuatan untuk menahan tiupan angin yang besar sehingga mudah tumbang.


b. Neothermes tectonae
Rayap ini kebanyakan meyerang tegakan jati (tectona grandis). Rayap neothermes tectonae (famili Kalothemitidae) termasuk jenis rayap pohon yang menyerang pohon hidup. Rayap ini bersarang di dalam pohon dan tak berhubungan dengan tanah. Ciri tanaman jati yang terserang rayap Neothermes tectonae adalah timbulnya pembengkakan di bagian batang (batang bonggol). Sebenarnya, di dalam kayu jati mengandung zat anti rayap alami yang disebut tectouinon. Namun, rayap jenis ini masih mampu menembus ke dalam batang tegakan jati yang masih banyak mengandung selulosa. 

Serangan rayap neothermes tectonae semakin menghebat dalam beberapa dekade terakhir. Di daerah Jawa Timur, total kerugian ekonomi akibat serangan rayap perusak mencapai 45,4 milyar rupiah. DI daerah KPH kebon harjo, rayap menyerang hampir 60% dan 70% tegakan jati yang berumur 30 dan 40 tahun. 

c. Macrothermes Gilvus
Tanaman yang banyak diserang oleh jenis rayap perusak ini adalah kayu putih (melaleckaleucadendron). Kayu putih mampu menghasilkan minyak atsiri yaitu minyak kayu putih (cajeput oil). Seperti jenis rayap perusak lainnya, serangan rayap macrothermes gilvus pada tanaman kayu putih menyebabkan kerusakan dan kematian hampir 60%. Keadaan ini sangat merugikan karena dapat menurunkan produktifitas minyak kayu putih yang merupakan salah satu komoditas ekspor penting bagi Indonesia.

Rayap macrothermes gilvus juga menyerang tanaman perkebunan lainnya seperti kelapa dan kelapa sawit. Namun, tingkat serangannya tidak sampai menyebabkan kematian pada tanaman.


d. Rayap perusak lainnya
Selain jenis rayap perusak di atas, masih ada beberapa jenis rayap perusak lain yang cukup merugikan manusia yaitu famili Rhinothermitidae, Kalothermitidae dan Thermitidae. Tanaman yang diserang yaitu tanaman hias seperti mawar, tanaman musiman, tanaman tahunan, dan tanaman hortikultura. Ada juga beberapa jenis rayap perusak yang menyerang tanaman seperti tebu, teh, jeruk, kapas, cengkeh, dan kopi. Banyak faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kerusakan yang diakibatkan serangan rayap perusak pada tanaman. Faktor tersebut diantarany kondisi tanaman, karakteristik habitat tanaman, dan tingkat referensi (kesukaan) rayap terhadap jenis tanaman tertentu.

Rayap perusak tanaman biasanya lebih sering menyerang tanaman eksotik (tanaman yang didatangkan dari luar daerah) dibandingkan dengan tanaman lokal. Selain itu, tanaman di daerah dataran rendah juga lebih sering terserang rayap dibandingkan dengan tanaman di dataran tinggi. 

Adanya serangan rayap pada tanaman tidak dapat dilihat sejak awal karena bagian yang biasa diserang ada di bawah permukaan tanah dan serangan dimulai dari akar tanaman. 


Rayap perusak arsip, buku dan dokumentasi

Kenapa rayap bisa menyerang dan merusak arsip, buku dan dokumentasi lainnya yang umumnya disimpan di tempat khusus seperti lemari, filling cabinet, atau di dalam ruangan suatu bangunan? Pertanyaan tersebut sering muncul ketika telah melihat adanya serangan rayap pada arsip tersebut. Arsip atau dokumentasi tersebut sebagian besar terbuat dari kertas atau bahan yang mengandung selulosa lainnya yang merupakan sumber makanan rayap. 

Arsip, buku, dan dokumen lainnya yang telah diserang rayap menunjukan indikasi adanya tanda bekas gigitan rayap yang tepinya berwarna coklat dan abu-abu dan sering disertai tanah halus di sekitarnya. 

Arsip atau buku yang mudah terserang rayap biasanya yang tersimpan lama, tertumpuk di atas lantai atau di dalam lemari. Serangan rayap perusak bisa semakin parah jika kondisi suhu di tempat tersebut lembab, gelap, dan jarang dibersihkan. 

Beberapa jenis rayap perusak tersebut diantaranya Coptothermes curvignathus, microthermes inspiratus, camner, dan coptothermes pravians. Sebenarnya, tidak hanya rayap yang menyebabkan kerusakan pada arsip atau buku, tetapi masih ada beberapa jenis serangga perusak lainnya seperti kutu buku. Adanya serangan rayap pada arsip atau dokumen sangat merugikan. Apabila dokumen tersebut memiliki nilai sejarah dan sangat berharga seperti manuscript atau naskah kuno yang tersimpan di musium. 

Cara yang bisa dilakukan untuk mencegah rayap masuk ke dalam ruang dokumen sebagai berikut :
1. Menyimpan arsip atau dokumen di tempat penyimpanan yang terbuat dari kayu awet seperti jati, kayu yang telah diawetkan, atau bahan lain yang sukar ditembus rayap. 

2. Mengupayakan ruangan agar tidak lembab, saluran udara baik, cukup mendapat sinar matahari, serta bersih dari kertas bekas atau bahan berlignoselulosa lainnya yang tidak terpakai. 

3. Memeriksa arsip atau dokumen secara periodik agar serangan rayap dapat diketahui sejak dini. 


Rayap perusak bangunan

Jenis rayap perusak bangunan di Indonesia ada 3 family yaitu Kalothermitidae (rayap kayu kering), Thermitidae (rayap tanah), dan Rhinothermitidae (rayap kayu basah atau subteran). Suatu bangunan bisa hancur akibat adanya serangan rayap perusak ini. Rayap perusak bangunan tidak hanya menyerang bagian bangunan seperti kuda-kuda, kaso, atau reng, tetapi juga merusak arsip, furniture, kabel telepon, atau kabel listrik. 

Jenis rayap perusak  Coptothermes Curvignathus dari family Rhinothermitidae mampu menyerang suatu bangunan melalui berbagai cara :
1. Melalui lubang atau retakan kecil pada pondasi, celah dinding semen atau beton, lantai ubin atau keramik, tiang, pipa saluran air, atau kabel.

2. Melalui bagian bangunan dari kayu yang berhubungan dengan tanah. 

3. Menembus penghalang fisik seperti plat logam atau plastik.

Rayap Coptothermes Curvignathus merupakan rayap perusak yang menimbulkan tingkat serangan paling ganas. Tidak mengherankan jika mereka mampu menyerang hingga ke lantai atas suatu bangunan bertingkat. Serangan tersebut terjadi walaupun tidak ada hubungan langsung dengan tanah. Setelah menyerang, rayap perusak bangunan akan memperluas serangannya dengan membuat sarang yang cukup lembab. Perlu diketahui, rayap perusak bangunan merupakan jenis rayap yang memerlukan kelembaban yang cukup tinggi untuk mempertahankan hidupnya. 

Komponen kayu pada bangunan yang dipasang kurang dari 15 cm di atas lantai merupakan bagian pertama yang akan diserang rayap Coptothermes Curvignathus. Rayap ini akan masuk ke dalam kayu sampai bagian tengah yang memanjang searah dengan serat kayu melalui lubang kecil yang ada di permukaan kayu. Ada perilaku unik yang dilakukan rayap ini ketika menyerang kayu, yakni bagian luar kayu yang diserang tidak dirusak. Bagian luar kayu dijadikan pelindung dari serangan predator atau pemangsa.

Selain itu, digunakan untuk menghindari cahaya langsung (sifat kriptobiotik). Kriptobiotik adalah sifat rayap yang cenderung menyembunyikan diri dan tidak menyenangi cahaya secara langsung. 

Jenis rayap perusak lainnya adalah Cryptotermes cynocephalus light (rayap kayu kering) dari family Kalotermitidae. Cara penyerangan rayap ini berbeda dengan rayap tanah. Serangan rayap kayu kering ini tidak mudah dideteksi karena hidupnya terisolir di dalam kayu. Namun, ada tanda khusus serangan rayap kayu kering yang mudah dikenali dan biasa terlihat yaitu adanya butiran halus yang berwarna kecoklatan dengan ujung bulat di sekitar kayu yang terserang. Ekskremen tersebut merupakan kotoran rayap kayu kering sisa hasil metabolisme rayap yang dibuang keluar sarangnya. Secara kasat mata, kayu yang terserang rayap Cryptotermes cynochepalus Light terlihat masih utuh dan mulus. Namun, jika permukaannnya ditekan atau ditekuk, kayu akan pecah karena bagian dalamnya sudah keropos.

Rayap kayu kering mampu menyerang melalui beberapa cara sebagai berikut :
1. Kayu terlebih dahulu diserang oleh rayap lain dan letaknya berdekatan.
2. Melalui laron (kasta rayap reproduktif) yang terbang keluar dari sarangnya dan hinggap di kayu yang tidak terlindungi. Di kayu tersebut, laron akan menetap dan berkembang biak untuk membangun koloni baru. Walaupun menyerang komponen kayu pada bangunan, mereka tidak akan menyerang barang berlignoselulosa lainnya seperti arsip, buku, atau lukisan.

Family Termitidae memiliki beberapa jenis rayap yang sering merusak bangunan, diantaranya Microtermes Spp, Macrotermes, dan Odontotermes Spp. Ketiga jenis rayap perusak tersebut merupakan jenis rayap tanah. Tingkat serangan rayap ini tidak seganas serangan rayap kayu basah atau subteran (Coptotermes Curvignathus). Rayap dari family Termitidae biasanya bersarang di dalam tanah, terutama yang dekat dengan bahan yang banyak mengandung selulosa seperti kayu, timbunan sampah organik, humus, atau serasah.

Rayap merupakan salah satu spesies dari kelas insekta yang memiliki bentuk seperti semut yang lebih dikenal dengan sebutan semut putih atau anai-anai atau rinyuh.Rayap ini dikenal sebagai hama, tidak banyak orang yang tahu manfaat dari rayap ini yang menguntungkan untuk manusia.

Di dunia ini rayap memiliki 3.000 spesies dan yang hidup di Indonesia sekitar 200 spesies. Salah satunya adalah rayap tanah yang mudah diketahui karena bangunan sarangnya yang unik. Bentuk sarang rayap tanah ini seperti gundukan tanah atau bukit kecil yang ukurannya beragam tergantung umur kolonirayap yang hidup di dalamnya. Konstruksi sarang tersebut sangat kokoh dan tahan terhadap hujan dan panas matahari. 

Koloni rayap dapat menembus tembok / dinding rumah agar bisa naik dari pondasi sampai ke atap rumah. Tujuannya adalah untuk mencari makanan. Dala video di atas terlihat gundukan tanah yang dibangun oleh koloni rayap untuk menjadi terowongan / jalur masuk dalam suat bangunan / rumah.

Terlihat jelas bahwa satu koloni rayap itu berjumlah sangat banyak dan sulit dihitung. Koloni rayap terdiri dari 4 jenis rayap yaitu rayap tipe pekerja, prajurit, raja dan Ratu. Dalam hal ini yang bertugas mencari makanan adalah jenis rayap pekerja. Cara untuk memberantas koloni rayap yang sudah naik ke dalam bangunan adalah dengan sistem pengumpanan rayap. Dengan sistem pengumpanan rayap ini diharapkan koloni rayap tersebut dapat dieliminasi sampai tuntas sampai ke ratunya. Sistem pengumpanan rayap ini memnag memakan waktu yang agak lama. Biasanya dapat dieliminasi total sekitar 3 sampai 6 bulan.


Rayap sebagai hama

Rayap merupakan bagian yang sangat penting di dalam daur ulang nutrisi tanaman melalui proses disintegrasi dan dekomposisi material organik dari kayu dan tanaman. Namun rayap seringkali merusak kayu sebagai bahan dari konstruksi bangunan dan material berselulosa lainnya di dalam bangunan gedung atau rumah. Rayap bisa juga menyerang pohon dan tanaman hidup sehingga menjadi hama yang merugikan.

Serangan rayap pada bangunan merupakan masalah yang merugikan. Kerusakan yang ditimbulkan oleh rayap tidak terjadi sekaligus melainkan secara perlahan-lahan koloni rayap menggerogoti kayu dan bahan berselulosa lainnya di dalam bangunan. Gangguan inilah yang menjadikan rayap sebagai hama yang merugikan.

Oleh karena itu serangan rayap dapat mencapai bagian yang tinggi pada bangunan bertingkat. Jenis rayap yang dapat naik sampai bangunan tinggi adalah rayap jenis Coptothermes. Pemberantas jenis rayap Coptothermes ini umunya adalah dengan sistem pengumpanan rayap. Hal ini biasanya baru disadari oleh pemilih bangunan / rumah ketika sudah terdapat jalur rayap aktif di dalam bangunan / rumahnya. Terkecuali bila belum terdapat jalur rayap aktif maka kita bisa menerapkan sistem injeksi rayap.

Rayap dikenal sebagai serangga sosial yang berukuran kecil smpai sedang dan hidup dalam koloni. Satu koloni rayap terdiri dari kasta reproduktif yaitu ratu dan raja rayap, kasta prajurit dan kasta pekerja. Hamor semua jenis rayap tanah memiliki kasta pekerja yang bentuknya hampir mirip satu sama lainnya, sehingga bila identifikasi rayap menggunakan kasta ini sangat sulit. Pada umumnya pengenalan jenis rayap menggunakan kasta prajuritkarena hampir semua jenis rayap memiliki prajurit yang bentuknya berbeda.

Pengetahuan mengenai keragaman genetik rayap sangat penting untuk mengetahui keragaman populasi rayap yang merupakan informasi awal untuk tindakan pengendalian. Tingkatan keragaman genetik rayap akan memberikan kejelasan menegai dasar genetikbagi respon seleksi yang terjadi pada serangga terutama terhadap berbagai kondisi lingkungan. Oleh karena itu informasi mengenai keragaman genetik merupakan informasi dasar dan penting yang harus diketahui terlebih dahulu sebelum upaya pengendalian dilakukan.


Jasa anti rayap

Umpan Rayap CV Jakarta Inti Nusa adalah perusahaan jasa anti rayap dan pest control. Area pelayanan kami mencakup sekitar Jabodeta...